Tempat Wisata Di Kota Tua – Inilah daftar rekomendasi tempat wisata di Kota Tua Jakarta dan sekitarnya yang paling bagus serta hits. Lengkap dengan
review nama objek wisata, daya tarik, lokasi/alamat, harga tiket masuk, hingga jam buka
operasionalnya. Kawasan Kota Tua merupakan salah satu ikonnya tempat wisata di
Jakarta yang paling bagus dan populer dikalangan wisatawan selain Monas dan
Ancol. Nah, mungkin bagi Anda yang belum pernah kesini akan bertanya-tanya,
sebenarnya ada apa saja di Kota Tua yang membuat tempat ini menjadi buruan para
traveler.
Daya tarik Kota Tua yang utama terletak pada bangunan
peninggalan kolonial Belanda yang masih terjaga baik. Menyusuri setiap sudut Kota Tua akan membuat
Anda seolah-olah kembali ke masa lalu. Sepeda onthel, jendela-jendela kuno, genting bangunan
dengan menara kecil di ujungnya, semua semakin menguatkan suasana masa lalu. Berfoto dengan
latar gedung-gedung kuno hingga museum tentu saja akan tampak cantik dengan kesan
vintage. Ketika pagi, sore, atau malam hari, Kota Tua selalu menawarkan angle
indah yang berbeda. Hal inilah yang membuat Kota Tua sebagai salah satu spot
foto keren di Jakarta favorit anak muda.
Daftar Tempat Wisata di Kota Tua Yang Wajib Kamu Kunjungi
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kota-kota tua
atau lama yang identik dengan bangunan jaman dulu (baca : kolonial Belanda).
Misalnya saja kota Yogyakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, dan tentu saja Kota
Tua Jakarta. Setiap kota tua tersebut kebanyakan memiliki sejumlah tempat
wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Nah, pada kesempatan kali ini, Aneka Wisata ingin berbagi
info tentang beberapa destinasi wisata bagus di Kawasan Kota Tua Jakarta. List
yang saya susun ini diharapkan bisa membantu Anda dalam membuat peta wisata
Kota Tua Jakarta saat liburan. Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Toko Merah
Ketika Anda berwisata ke kawasan Kota Tua Jakarta, Toko
Merah adalah salah satu bangunan yang wajib Anda sambangi. Bangunan ini sudah ada sejak ratusan
tahun silam, melintasi zaman kolonial dan sempat jadi toko milik pedagang China. Tak lengkap rasanya
traveling ke Kota Tua tanpa berfoto dengan latar Toko Merah.
Dari kejauhan, ciri khas warna merah toko ini sudah tampak
mencolok. Warna merahnya langsung menyergap sudut mata. Arsitektur ala zaman kolonial juga
terlihat jelas lewat jendela-jendela yang tinggi. Toko Merah terletak di jalan persis samping Sungai
Ciliwung. Walaupun mencolok, Toko Merah tampak serasi dengan deretan gedung era kolonial di
samping kiri dan kanannya.
Menurut info yang saya dapat, Toko Merah adalah salah satu
bangunan tertua di Kota Tua Jakarta, dibangun pada 1730. Gedung yang berlokasi di Jalan Kali
Besar Barat No 107 ini dulunya adalah rumah seorang Gubernur Jenderal VOC, Willem Baron van Imho.
Saat ini, Toko Merah telah kembali dipugar. Interiornya
diperbaiki, dijadikan tempat konferensi dan pameran. Di lantai 2, terdapat sebuah ruangan luas yang
cocok untuk konferensi dan pertunjukan. Turis yang ingin wisata sejarah di Toko Merah
bisa datang saat ada pameran atau acara yang digelar di sana.
2. Museum Fatahillah
Kalau di Kota Lama Semarang ada Gereja Blenduk sebagai
ikonnya, maka Kota Tua Jakarta punya Museum Fatahillah sebagai ikonnya. Hampir semua foto-foto
yang tersebar di media sosial atau pun internet tentang Kota Tua, menggunakan latar Museum
Fatahillah.
Museum ini memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta yang
terletak di Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat dengan luas
lebih dari 1.300 meter persegi.
Mungkin karena letaknya di Jalan Fatahillah maka orang lebih
mengenalnya dengan sebutan Museum Fatahillah.
Arsitektur museum ini mirip dengan Istana Dam di Amsterdam,
Belanda. Di dalam museum, Anda bisa menyaksikan ruang pengadilan dan ruang-ruang bawah
tanah yang dulu pernah dipakai sebagai penjara. Museum yang sudah beberapa kali direnovasi
ini tetap memiliki nafas kuno yang akan menghipnotis Anda.
Coba deh mengunjungi taman belakangnya yang berisi belasan
prasasti nisan milik orang
Belanda. Bisa-bisa Anda merasa sedang di rumah kuno Belanda.
Oya, jangan sampai melewatkan Meriam Sijagur yang cukup populer.
Meriam Sijagur memiliki berat sekitar 3.5 ton dan panjang
lebih dari 3 meter. Sebagian besar pengunjung selalu berfoto disini. Harga tiket masuknya murah
meriah banget lho, hanya 5 ribu rupiah per orang. Meseum ini buka setiap hari dari pukul
09.00 – 15.00 WIB kecuali hari Senin
3. Taman Fatahillah
Konon kabarnya, pada zaman kolonial Belanda, Taman
Fatahillah merupakan sebuah alun-alun yang luas. Namun, saat ini Taman Fatahillah tak seluas dulu
karena sudah ada bangunan yang berdiri di sekitarnya.
Taman ini merupakan sebuah lapangan di Kawasan Kota Tua
dimana disekelilingnya terdapat bangunan Museum Fatahillah, Museum Wayang, Kantor Pos Kota,
dan Museum Seni Rupa dan Keramik. Dinamakan Taman Fatahillah karena untuk mengenang
jasa seorang tokoh bernama Fatahillah yang berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan
Portugis.
Pada bulan Ramadhan (baca: bulan puasa), taman ini biasanya
menjadi tempat ngabuburit di Jakarta favorit wisatawan untuk menunggu waktu buka puasa.
Saat sore hari tiba, orang-orang ramai sekali berkumpul untuk sekedar bersantai di pelataran
halaman Museum Fatahillah.
Pada hari biasa, Taman ini juga cukup ramai dikunjungi
traveler mulai dari pagi hari. Disini Anda bisa menemukan berbagai makanan enak untuk sarapan dengan
harga yang cukup terjangkau.
Anda juga bisa berfoto dengan seniman yang menghias diri
seperti patung dengan berbagai lakon.
Cukup bayar seikhlasnya untuk dapat berfoto sebagai
apresiasi seni. Jangan lupa untuk menyewa sepeda cantik cukup seharga dua
puluh ribu rupiah saja. Bisa
digunakan berboncengan dengan teman lengkap dengan topi
cantiknya. Asyik dan seru deh
pokoknya!
Selain gedung-gedung kuno dan museum, Kota Tua juga terkenal
sebagai pusat kuliner enak di Jakarta dan sekitarnya. Salah satu tempat kuliner favorit
wisatawan adalah Cafe Batavia yang terletak di depan Museum Fatahillah. Alamat lengkapnya
berada di Jalan Pintu Besar Utara No.14, RT.7/RW.7, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat.
Cafe Batavia berdiri pada tahun 1993, terletak di dalam
sebuah bangunan tua bernuansa kolonial Belanda. Bangunannya yang unik dan antik begitu menarik
perhatian. Ditata dengan sedemikian rupa agar pengunjung nyaman.
Menunya juga beragam, dari western food sampai makanan
Indonesia pun ada. Seru juga untuk berkumpul dengan teman-teman. Menikmati malam dalam suasana
klasik di Cafe Batavia memberikan kesan yang romantis.Tak heran jika saat ini Cafe
Batavia menjadi salah satu tempat nongkrong asik di Jakarta yang hits.
Cafe Batavia biasanya buka pada hari Senin-Jumat pukul 08.00
WIB – 01.00 WIB dini hari. Saat weekend (Sabtu-Minggu) cafe beroperasi dari pukul 08.00 WIB
– 02.00 WIB. Harga makanan dan minuman berkisar Rp. 32.000,- s/d Rp.135.000,- untuk
appetizer (makanan pembuka) dan Rp.25.000,- s/d Rp.200.000,- untuk dessert (makanan
penutup).
5. Rumah Akar
Rumah Akar adalah sebutan salah satu bangunan di kawasan
Kota Tua Jakarta yang menjadi magnet bagi para wisatawan. Sesuai namanya, Rumah Akar
memang ditumbuhi oleh pohon dan akarnya yang memenuhi rumah. Bangunan yang awalnya berfungsi
sebagai gudang ini, terlihat seperti keajaiban yang sangat tidak biasa.
Memasuki Rumah Akar, Anda akan melihat bangunan tua khas
Belanda yang kosong. Sejumlah akar pohon terlihat jelas di sisi dindingnya. Memasuki
ruangan tengah, bahkan terlihat sebuah pohon didalamnya.
Rumah akar ini biasanya dijadikan sebagai tempat prewedding
di Jakarta oleh para calon
pengantin baru. Dari luar saja, rumah ini sudah sangat
menarik untuk dijadikan latar foto.
Kabarnya, suasana di dalamnya mirip seperti Angkor Wat,
Kamboja.
Harga per jam untuk mengakses Rumah Akar adalah Rp 100.000.
Harga bisa berubah sewaktuwaktu lho ya! Usahakan untuk datang sebelum gelap karena cahaya
akan sangat minim sekali jika sudah sore. Namun, kadang juga bila ada event tertentu rumah
ini dibuka secara gratis untuk umum.
6. Stasiun Kereta Api Jakarta Kota
Stasiun Kota yang dikenal juga dengan nama Stasiun Beos
adalah peninggalan jaman koloni
Belanda. Stasiun tertua di Jakarta ini sudah ada sejak tahun
1870 dan termasuk salah satu cagar budaya. Bagi Anda yang menggunakan mode kereta api, bisa
turun di stasiun ini ketika menyambangi Kota Tua.
Begitu Anda menginjakan kaki di stasiun Jakarta Kota, Anda
akan langsung merasakan
antiknyabangunan stasiun. Arsitektur gedung khas kolonial
Belanda disini nampaknya sangat sanyang bila dilewatkan begitu saja oleh lensa kamera Anda.
Oya, alamatnya berada di Jakan Lada, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat.
7. Jembatan Kota Intan
Inilah jembatan tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun
1628 oleh pemerintah Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC, namanya Jembatan Kota
Intan. Lokasinya berada di Pademangan, RT.8/RW.7, Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta
Barat. Tepatnya di ujung utara Jl. Kali Besar Barat dan Jl. Kali Besar Timur.
Munyusuri kawasan wisata Kota Tua tak lengkap rasanya bila
belum mampir ke Jembatan Kota Intan untuk berfoto. Warna merah gelap dan bentuk arsitekturnya
yang unik, sangat bagus bila dijadikan latar foto bergaya vintage.
8. Museum Wayang
Kawasan Kota Tua merupakan salah satu pusat museum unik di
Jakarta yang keren dan bagus untuk dikunjungi. Setidaknya ada 5 museum di sekitar Kota
Tua yang dapat Anda kunjungi saat liburan.
Selain museum Fatahillah yang populer, ada juga Museum
Wayang yang terletak Jl. Pintu Besar Utara No.27, RT.7/RW.7, Tamansari, Pinangsia, RT.7/RW.7,
Pinangsia, Tamansari, Kota Jakarta Barat.
Pada jaman dahulu, konon tempat ini adalah lokasi berdirinya
VOC pada tahun 1640. Oleh karena itu, banyak sekali cerita tentang VOC dan Jakarta yang bisa
didapatkan dari Museum Wayang.
Sesuai dengan namanya, disini Anda akan disuguhi aneka
koleksi wayang yang berasal dari
daerah-daerah di Indonesia hingga mancanegara. Lebih kurang
ada sekitar empat ribu wayang yang terpajang di etalase Museum Wayang. Tak kalah bagus
dengan museum keren di Bali yang bernama Rumah Topeng dan Wayang Setiadarma.
Harga tiket masuk ke Museum Wayang sangat murah meriah, pas
banget buat kantong pelajar / mahasiswa. Untuk orang dewasa hanya dikenakan biaya sebesar
Rp.2.000,- (mungkin saat ini sudah naik). Jam buka mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB dan
tutup setiap hari Senin.
9. Museum Bank Indonesia
Apakah Anda sedang mencari dimana tempat liburan murah di
Jakarta yang bagus? Kalau iya, datang saja ke Museum Bank Indonesia yang berada di Kawasan
Kota Tua. Alamat lengkapnya terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat.
Untuk rute jalan menuju lokasi museum ini, Anda cukup
menggunakan busway dengan tujuan akhir Kota. Setelah keluar dari busway, ikuti saja arah
panah menuju Museum Bank Indonesia.
Letak museum ini bersebrangan dengan halte busway. Harga tiket masuknya murah banget lho, hanya 5 ribu rupiah
per orang dan gratis untuk pelajar atau mahasiswa asalkan bisa menunjukkan kartu identitasnya.
Lalu, apa daya tarik Museum Bank Indonesia?
Disini ada sekitar 6 ruangan yang terdiri atas playmotion,
ruang teater,ruang sejarah, ruang perenungan hijau, ruang emas moneter, dan ruang numismatik.
Di playmotion pengunjung dapat bermain menangkap bayangan koin yang berjatuhan.
Memasuki ruang teater, Anda akan disuguhi lm sejarah BI dan akan diperjelas melalui ruang sejarah yang berisi penjelasan lengkap tentang BI. Bagi Anda
yang ingin melihat emas murni sebagai penjamin uang, langsung masuk saja ke ruang emas
moneter.
Dan yang terakhir adalah ruang numismatik yang berisi
koleksi uang dari jaman dahulu hingga sekarang yang digunakan di Indonesia. Museum ini asyik juga
bila digunakan sebagai tempat wisata anak yang edukatif. Jam buka hingga pukul 16.00 WIB.
10. Museum Bank Mandiri
Museum Bank Mandiri yang berada tepat bersebelahan dengan
Museum Bank Indonesia cukup ramai dikunjungi wisatawan saat berlibur di Kota Tua.
Disini, Anda akan mendapatkan informasi tentang asal mula terbentuknya Museum Bank Mandiri. Tak
hanya itu, museum ini juga mengoleksi uang Rupiah dari tahun ke tahun.
Museum Bank Mandiri berdiri pada 2 Oktober 1998. Pada
awalnya, gedung ini merupakan gedung Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau Factory
Batavia. Koleksi museum terdiri dari berbagai macam barang yang terkait dengan bank.
Hingga saat ini, Museum Bank Mandiri di Kota Tua, Jakarta
tidak pernah kehilangan pesonanya. Museum ini masih menyimpan berbagai peninggalan terkait bank
dan ekonomi. Ayo lihat berbagai peralatan bank tempo doeloe di museum ini!
Jam Buka Museum Bank Mandiri setiap hari Selasa – Minggu
mulai pukul 09.00 – 16.00 WIB.
Museum utup pada hari Senin dan hari libur Nasional. Untuk
harga tiket masuk sekitar 2 ribu rupiah per orang. Kalau tak keliru, anak-anak pelajar /
mahasiswa gratis masuk museum.
11. Museum Seni Rupa dan Keramik
Masih berada di sekitar Kota Tua Jakarta, ada lagi museum
lain yang tak kalah keren untuk
dikunjungi, yakni Museum Seni Rupa dan Keramik. Lokasinya di
Jl Pos Kota No 2, wilayah Jakarta Barat. Jam buka mulai pukul 08.00 – 15.00 WIB. Untuk harga
tiket masuknya hanya sekitar 5 ribu per orang.
Museum yang tepat berseberangan dengan Museum Sejarah
Jakarta ini menyajikan koleksi
keramik dan aneka seni rupa lainnya dari seluruh wilayah
Indonesia dan mancanegara. Di sini Anda juga bisa wisata sambil belajar perkembangan kesenian
Indonesia dari masa ke masa.
Ada sekitar 500 karya seni rupa yang berbeda, seperti
patung, gras,
sketsa dan batik tulis. Di antara koleksi-koleksi tersebut ada beberapa koleksi
unggulan dan amat penting bagi sejarah seni rupa di Indonesia, antara lain lukisan yang berjudul
‘Pengantin Revolusi’ karya Hendra Gunawan, ‘Bupati Cianjur’ karya Raden Saleh, dan ‘Potret Diri’ karya
Aandi.
Oya. di museum ini, Anda bisa mempelajari cara pembuatan
gerabah langsung di Studio Gerabah. Di sinilah tempat pelatihan dan pembuatan gerabah, mulai
dari teknik membentuk, cetak dan roda putar. Oven untuk membakar gerabah juga tersedia di
sini. Seru dan asyik bukan?
12. Museum Bahari
Jakarta selain sebagai kota metropolitan, sebenarnya erat
juga kaitannya dengan kebaharian karena letaknya yang berbatasan dengan laut dibagian
utaranya. Nah, jika Anda ingin mengajak si buah hati jalan-jalan sambil mengedukasi tentang kelautan,
coba saja datang ke Museum Bahari.
Lokasi dan alamat museum ini terletak di di Jalan Pasar Ikan
No 1, Jakarta Utara. Di sini kita dapat melihat dan mempelajari kemaritiman, serta armada pertahanan
laut Indonesia tempo dulu.
Koleksi-koleksi dari Museum Bahari pun sangat beragam
jenisnya, mulai dari jangkar kapal laut, meriam, navigasi perkapalan, teropong, serta miniatur-miniatur
kapal nelayan.
Selain itu, museum ini pun menampilkan Matra TNI AL dari
masa ke masa, yang dijaga serta dirawat secara baik dan disimpan secara rapi di ruang
museum. Ada juga kapal-kapal dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Jika Anda berkunjung kesini, jangan sampai melewatkan Menara
Syahbandar yang terletak sekitar 50 meter sebelum Museum Bahari. Menara ini dulunya berfungsi
sebagai pemantau kapal-kapal di Batavia yang keluar-masuk melewati jalur laut.
Jam buka operasional Museum Bahari, dari hari Selasa-Minggu,
dengan waktu buka antara pukul 09.00-15.00 WIB. Hari senin dan libur nasional biasanya
tutup, jadi jangan sampai keliru hari lho ya! Harga tiket masuknya murah meriah kok, hanya 2 ribu
rupiah per orang kalau belum naik.
13. Pelabuhan Sunda Kelapa
Setelah puas menjelajahi kawasan Kota Tua yang menyajikan
bangunan dan suasana indah
peninggalan Kolonial Belanda, maka tak ada salahnya jika
mampir ke Pelabuhan Sunda Kelapa.
Disini, Anda akan menemukan romantisme suasana perdagangan
zaman dahulu.
Anda pun masih dapat melihat aktivitas bongkar muat barang
di tempat ini lho. Ketika pagi atau sore hari aktivitas di pelabuhan tampak semakin indah dengan
latar matahari yang terbit atau terbenam. Latar belakang yang sudah cantik pun diperindah
dengan barisan kapal yang berjajar satu sama lain. Rasanya seperti kembali ke masa dulu.
14. Petak Sembilan Pecinan Glodok
Ingin merasakan suasana ala Tiongkok? Datang saja ke Petak
9, atau yang disebut juga dengan Pecinan Glodok. Daerah Petak 9 memang banyak dihuni oleh
saudara kita yang beretnis Tionghoa, belum lagi kehadiran sejumlah kelenteng yang membuat suasana
kian mirip di Tiongkok.
Kalau ingin lebih seru, datanglah ke kawasan Petak 9 pada
saat Tahun Baru Imlek atau perayaan agama Buddha lainnya. Ketika perayaan tersebut, suasana
disini kian meriah.
Pada malam hari, Anda bisa melihat lampion warna merah dan suasana yang
menyerupai di Tiongkok.
15. Pasar Asemka
Jalan-jalan ke Kota Tua tentu saja belum lengkap dong jika
tanpa membeli oleh-oleh? Nah, sepulang dari menikmati aneka objek wisata, Anda bisa mampir
ke Pasar Pagi Asemka. Lokasinya berada di kolong jembatan layang Jembatan Lima, Tambora
Jakarta Barat.
Pasar Asemka merupakan salah satu tempat belanja murah di
Jakarta khususnya untuk barangbarang aksesoris, pernak-pernik, dan mainan anak. Harga yang
ditawarkan sangat miring bagi pengunjung yang berbelanja dalan jumlah banyak.
Harga yang ditawarkan pun bisa 50 persen lebih murah dibanding
membeli di pasar lain atau di dalam mal. Bisa dibilang barang disini dijual dengan harga
grosir. Pasar Asemka juga recommended untuk berbelanja souvenir pernikahan karena
selain harganya yang murmer, kualitasnya juga lumayan bagus.
Bagaimana sobat traveler? Asik dan seru bukan liburan di
Kota Tua? Nah, bagi Anda yang tertarik untuk berkunjung kesini, jangan lupa baca baik-baik rute ke
Kota Tua Jakarta berikut. Anda dapat menggunakan kendaraan umum bus Transjakarta koridor 1 rute
Blok M – Kota.
Sedangkan angkutan kecil yang melewati wilayah tersebut
yaitu Mikrolet M12 jurusan Pasar Senen-Kota, M08 jurusan Tanah Abang-Kota, M15 jurusan
Tanjung Priok-Kota, dan Patas AC 79 jurusan Kampung Rambutan-Kota. Selain bus ada juga
transportasi KRL Jabodetabek yang melayani rute Bogor-Jakarta Kota
Bagi Anda yang ingin jalan-jalan tempat ini, jangan lupa
untuk membaca terlebih dahulu tips wisata ke Kota Tua Jakarta yang meliputi waktu kunjungan,
pakaian, barang yang harus dibawa, dan lain sebagainya. Sekian dulu info tentang wisata Kota
Tua Jakarta wajib kamu kunjungi, semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon